Salah satu
perubahan pada ibu hamil adalah pada kulit yaitu tejadinya striae gravidarum
pada perut ibu hamil, karena kulit meregang dalam tempo singkat. Manfaat minyak
Zaitun secara non medis dapat mencegah terjadinya striae. Karena pentingnya
manfaat minyak Zaitun untuk mencegah timbulnya striae diharapkan ibu hamil yang
memasuki Trimester II dapat mengolesi secara rutin minyak Zaitun selama 30 hari.
Di BPS Ny. Dwi Wahyu Hidayati kecamatan Widodaren kabupaten Ngawi tahun 2011,
83,3% ibu hamil trimester II memiliki striae dengan keluhan gatal–gatal dan tidak
percaya diri dengan hal tersebut. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan
meneliti tentang pengaruh frekuensi pengolesan minyak Zaitun terhadap kejadian
striae pada ibu hamil trimester II. Jenis penelitian Quasi Eksperiment dengan rancangan penelitian One Group Pretest-Post test Design. Populasi pada penelitian ini
adalah ibu hamil usia kehamilan >13 minggu sampai <20 minggu, ibu
primipara, belum ada striae. Pengambilan sampel dengan teknik non probability
sampling berjenis purposive sampling
sebanyak 30 ibu hamil. Pengumpulan data menggunakan lembar pengamatan
pengolesan minyak Zaitun. Untuk menganalisis hubungan antara kedua variabel
menggunakan uji Chi Square dengan
derajad kemaknaan p<0,05. Hasil penelitian menunjukkan pengolesan rutin (86,67%)
dengan hasil tidak timbul striae pada kehamilannya, sedangkan tidak rutin (13,33%)
dengan hasil ada striae pada kehamilannya. Terbukti melalui hasil uji Chi Square didapatkan hasil p= 0.02 dengan
tingkat signifikansi sebesar 0,05 dan dk = 1 dengan demikian Ho ditolak. Hasil penelitian
disimpulkan ada pengaruh frekuensi pengolesan minyak Zaitun terhadap kejadian
striae pada ibu hamil trimester II. Oleh karena itu disarankan ibu hamil
mencegah trjadi sriae pada kehamilan dengan pengolesan minyak Zaitun minimal 1x
pengolesan/hari, utamanya mulai awal TM II untuk mendapatkan hasil maksimal.
Kata kunci: Frekuensi pengolesan
minyak Zaitun, Kejadian Striae
0 komentar:
Posting Komentar